Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam ilmu
komunikasi, media bisa diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan
ala-alat komunikasi. Kalimat media sebenarnya berasal dari bahasa latin yang
secara harafiah mempunyai arti perantara atau pengantar.
Menurut pendapat ahli SR.
MARIA ASSUMPTA “Media adalah sebagai suatu alat
dimana otak sebuah kaum menanamkan ideologinya dalam wacana yang ekmudian
diproduksi oleh media, dan kemudian dikonsumsi oleh masyarakat”.
Sesuai
dengan tema yang saya angkat bahwa dikatakan media sebagai alat rekontruksi
pola piker masyarakat, jika kita melihat sejarah bangsa Indonesia terkait
perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh PKI pada tahun 1965-an disana para PKI
mencoba merebut media untuk dijadikan alat komunikasi dan penyebaran informasi –
informasi kepada masyarakat Indonesia, namun hal itu dihalang oleh pihak
pemerintah agar PKI tidak mengusai dan memberikan pemahaman – pemahaman yang
tidak benar kepada masyarakat Indonesia, jika kita tarik pada era kikinian
media sangat beragam dan setiap manusia bebas mengeluarkan pendapatnya
disinilah jika kita melihat kondisi dunia saat ini dengan seenaknya sendiri
berpendapat dengan kondisi umat islam zaman sekarang yang seolah-olah
mendoktrinisasi masyarakat dunia bahwa umat islam merupakan agama yang penuh
kekerasan (teroris), yang baru – baru muncul isunya terkait suatu gerakan yang
menginginkan berdirinya Negara Khilafah (islam) yang terbentuk dari organisasi
islam irak dan suriah (ISIS) dan hal ini langsung disebarkan oleh media ke masyarakat
dunia dengan terlalu berlebihan bahwa islam itu penuh dengan kekerasan, gerakan
yg sparatis serta tidak memiliki prikemanusiaan contohnya media mengabarkan
dalam video di Youtube terkait pengerusakan makam nabi serta berniat ingin
meratakan tanah Ka’bah saya pikir hal ini terlalu berlebihan, pertanyaannya
apakah itu kabar valid terkait kuburan nabi yunus?disinilah saya bertanya-tanya
apakah benar media ini sebagai alat komunikasi yang valid hal ini yang membuat
saya berfikir dan ingin mengatakan kepada khalayak ramai (masyarakat Indonesia)
jangan mudah terpengaruh oleh media dan ingin saya katakana bahwa islam
merupakan sebuah agama yang baik diantara agama yang ada di dunia ini, islam
adalah rahmatal a’lamin dimana islam hari ini sangat diberikan ujian oleh sang
pencipta, contohnya yang ada di jalur gaza hari ini banyak sekali umat islam
yang terbunuh oleh serangan pasukan Israel ditambah lagi isu ISIS yang tengah
hangat dan dikatakan dalam media bahwa ISIS sedang memiliki target dan misi
untuk mempengaruhi masyarakat Indonesia yang mayoritas di isi oleh 85 % Muslim
dan salah satu Negara yang menganut agama islam terbesar di dunia agar ikut
turut dalam mendirikan Negara khilafah (islam) di timur tengah, disinilah peran
media sangat mempengaruhi pola piker masyarakat banyak dimana Islam sebagai
sasarannya dan menghancurkan ideology islam yang nyata-nyatanya islam itu cinta
akan kedamaian dan mampu menerima agama lain yang telah disetujui oleh
pemerintah Indonesia hal ini termaktub dalam ideologi bangsa Indonesia yaitu
pancasila, jika masyarakat muslim di Indonesia ingin mendirikan Negara islam
sangat dimungkinkan bisa karena mayoritas islam mendominasi Indonesia. Jadi dapat
kita ambil sedikit pengetahuan bahwa islam itu toleran dan bebas dalam
melakukan apapun, tidak pernah membatasi ruang gerak yang non islam dalam
memilih agama ataupun kepercayaan. Dan saya tekankan bahwa Media saat ini
dijadikan bahan komersialisasi dimana banyak uang yang memberikan disanalah ia
akan mengabdi, bisa saja produk Media saat ini produk Yahudi yang sengaja
menyebarkan dan menjelek-jelekan agama islam agar terjadi perpecahan, dan saya sangat
yakin yang ditakutkan oleh bangsa yahudi yaitu umat muslim yang insya Allah
selalu diberikan kekuatan dan dijaga oleh Allah. Media saat ini tidak lagi
memiliki nilai nilai edukasi yang diberikan kepada masyarakat khususnya umat
muslim, kita mengetahui bahwa beberapa tahun yang lalu ketika menjelang buka
puasa itu dipenuhi dengan yang berbau agama islam, dan pada saat ini di isi
dengan pelawak ataupun komedian, siaran – siaran agama islam juga tidak lagi
ditampakkan ketika disiang hari malah ditengah terlelapnya tidur. Saya mengajak
kepada khalayak ramai agar memahami benar informasi yang diberitakan oleh Media
jangan sampai kita terpengaruh ideologi yang disebarkan oleh awak media saat
ini. Kita hanya cukup tahu dan mari perbaiki Aqidah kita agar kita kuat dan
tidak terpengaruh oleh kesenangan ubbudiyah duniawi saja, ingat masih ada hari
setelah kita mati. Wallahu wa’lam bissawab.
No comments:
Post a Comment